Cara Membedakan Bahan Kulit Asli dan Sintetis
Perbedaan bahan kulit asli dan sintetis penting untuk diketahui. Terutama ialah bagi yang ingin membeli produk pakaian yang dibuat dari bahan yang satu ini. Terkadang, pertimbangan harga maupun kualitas menjadi hal penting sebelum membuat atau membeli produk pakaian. Karena hal itulah, wajib diketahui dulu perbedaan antara keduanya maupun juga jenis-jenisnya.
Perbedaan Bahan Kulit Asli dan Sintetis
Bahan kulit sering jadi pilihan untuk produk pakaian. Bahan ini dibuat ke dalam berbagai produk. Contohnya ialah jaket, celana, dan bahkan rok. Namun bukan hanya kulit asli. Kini banyak produk kulit sintetis atau kulit buatan yang ditemui dipasaran.
Produk kulit sintetis sendiri menjadi alternatif bagi banyak orang. Terutama ialah yang menghendaki membuat pakaian yang lebih hemat. Sedangkan kulit asli sendiri dibuat dari kulit hewan yang banyak dibeli karena alasan kualitasnya.
Selain perbedaan di atas, masih ada banyak perbedaan kedua bahan tersebut. Beberapa diantaranya ialah :
- Harga => Bahan kulit asli lebih mahal dari bahan kulit sintetis
- Label produk => Perbedaan lain dilihat dari labelnya. Kulit sintetis bisa memakai istilah manmade materials, fabric materials, dan istilah lainnya.
- Kerapihan produk => Produk dari kulit sintetis memiliki tepian dan sisi-sisi produk yang sempurna. Sedangkan pada produk kulit asli, maka akan cenderung terlihat kasar di bagian tepinya.
- Pori-pori bahan => Untuk kulit sintetis, pori-pori akan lebih rapi dengan jarak yang konsisten. Sedangkan kulit asli akan cenderung tidak beraturan.
- Tekstur bahan => Untuk melihat perbedaan keduanya, maka sentuh tekstur bahannya. Kulit asli akan terasa halus, meskipun tergantung pula pada kualitasnya. Sedangkan kulit sintetis akan terasa halus, namun cenderung lebih terasa seperti menyentuh plastik.
Baca juga: Apa itu Bahan Polyester???
Jenis-Jenis Kulit Asli
Asal bahan ini ialah dari kulit hewan. Bahan yang paling banyak didapatkan dari kulit sapi, kambing, dan domba. Ada juga bahan kulit yang berasal dari babi. Untuk tipe dan juga jenisnya sendiri ada beragam, seperti :
- Kulit anilin => Merupakan jenis kulit yang kualitasnya paling tinggi. Dalam proses pembuatan bahan ini, tidak melalui proses buffing. Jadi, tidak ada bahan pelapis yang dipakai pada produk.
- Kulit semi anilin => Jenis bahan ini dilapisi dengan zat pewarna atau pelindung kulit. Tujuannya ialah untuk meningkatkan daya tahan dari bahan. Fungsi lainnya ialah untuk melindungi bahan kulit dari noda dan kotoran.
- Kulit pigmented => Bahan kulit ini memiliki lapisan pewarna atau berpigmen. Karenanya, bahan kulit bisa terlihat mengkilap, berwarna, dan menarik. Fungsi pigmented sendiri ialah untuk meningkatkan daya tahan kulit dan menyamarkan cacat yang ada pada bahan.
Jenis-Jenis Kulit Sintetis
Kulit sintetis disbeut pula dengan faux leather. Kulit sintetis buatan manusia ini dibuat secara kimia memakai lilin, pewarna, dan polyurethane. Dengan cara inilah maka akan dihasilkan bahan yang warna dan testurnya menyerupai kulit asli.
Jenis bahan ini juga memiliki ragam dan jenis yang berbeda. Untuk jenis yang paling umum ditemui ialah plastic leather. Bahan ini dibuat dengan bahan dasar kain yang elastis dan hasilnya mirip kulit asli.
Sifatnya ringan dan fleksibel. Selain itu, bahan ini juga mudah diberi warna dan didesain ke dalam berbagai produk pakaian. Selain plastic leather, ada pula jenis kulit sintetis lain. Contohnya ialah vegan leather, dan leatherette.
Ada banyak ragam dan jenis dari bahan kulit. Masing-masing juga memiliki perbedaan bahan kulit asli dan sintetis yang mencolok. Karena itulah, sebelum mulai membuat produk atau pakaian dari bahan ini, identifikasilah dengan teliti kualitas maupun karakter kain. Dengan demikian, maka akan ditemukan bahan sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki.