Bagaimana Sejarah Perkembangan Topi?
Apa itu topi dan sejarahnya dalam penggunaannya? Topi merupakan salah satu benda tak sedikit orang memerlukannya dalam kondisi tertentu. Topi merupakan benda yang digunakan sebagai penutup kepala. Selain itu, topi pun digunakan oleh berbagai kalangan serta dengan jenis serta model yang begitu beragam sesuai dengan fungsinya.
Bagaimana Sejarah Penggunaan Topi?
Topi merupakan jenis penutup kepala yang dipakai untuk beberapa alasan. Biasanya, benda yang satu ini digunakan sebagai aksesori dalam berpakaian maupun sebagai pelindung dari sinar matahari. Umumnya bentuk topi memiliki penutup kepala bagian atas serta memiliki bagian tepi.
Bahkan, topi ini sendiri juga digunakan dalam beberapa upacara atau seremonial. Penggunaannya pun biasanya menjadi suatu keharusan. Topi juga bisa dijadikan sebagai bentuk identitas seseorang. Misalnya, dalam dunia kemiliteran topi dapat menyatakan tingkat dan kepangkatan seorang pasukan.
Dari berbagai bentuk topi yang berbeda-beda, ada sejarah yang menjadikan keberadaan benda yang satu ini berkembang mulai dari bentuk hingga penggunaannya.
Topi jenis pertama yang ditemukan adalah topi pileus, yakni sejenis topi tengkorak sederhana. Lalu ada juga yang disebut topi firgia, yaitu sering dipakai oleh para budak Yunani Petasos dan Roma yang telah merdeka.
Sementara itu, penggunaan topi untuk wanita pada zaman dahulu pertama kali digunakan adalah jenis topi yang berbentuk kain seperti cadar dan kerudung. Biasanya terbuat dari bahan kerchiefs dan wimples yang dbahannya mudah sekali di dapatkan pada masa itu.
Baca juga: Jenis-jenis topi
Sejarah Penggunaan Topi Memasuki Tahun Masehi
Sementara itu, sekitar abad ke-16 atau sekitar 800 Masehi, St.Clement, yaitu seorang Patron Sain mengklaim dirinya sebagai sebagai pembuat topi berbahan felt. Selain itu, dia pun mengatakan bahwa dirinya menemukan bahan felt wool (fanel) pada saat hendak mengisi sandalnya dengan serat rami untuk perlindungan pada kakinya.
Selanjutnya, apa itu topi dan sejarahnya perkembangan topi pun terjadi dan menyebabkan topi mulai diproduksi dengan cara tradisioanl pada abad ke-18 dan dikhususkan untuk wanita pada masa itu. Para wanita tersebut punmenambahkan hiasan aksesori lainnya, misalnya rendadengan supaya topi terlihat indah dan tampak gaya.
Kemudian di abad ke-19 pertama, topi pun mulai digunakan para wanita dengan bentuk topi yang lebih besar, serta diberi hiasan seperti pita, bunga, bulu, dan trim kain kasa, dan ornamen lainnya yang dapat memperindah penampilannya.
Akhir abad ke-19 penutup kepala ini pun mulai di perkenalkan secara luas dengan benyak bentuk. Di antanya dengan beberapa jenis model, seperti brims lebar dan crown datar, flower pot dan toque, dan bentuk lainnya.
Kemudian sekitar abad ke-20 terdapattren tersendiri tentang pengguanaan topi di mana para wanita kebanyakan memotong rambutnya. Lalu, mereka melindungi kepalanya dengan menggunakan topi yang bentuknya seperti helm.
Sejarah Perkembangan Topi Hingga Masa Modern
Setelah mengetahui apa itu topi dan sejarahnya pegunaan topi pun tidak hanya digunakan pada saat prosesi tertentu, seperti untuk acara upacara, acara keagamaan, menandakan identitas atau pangkat seseorang, dan hal formal lainnya. Kini, topi digunakan sebagai penunjang penampilan atau bagian dari fashion.
Misalnya, topi jenis turban, trompe –L’Oeil, dan Tall headpieces yang terbuat dari rambut manusia akhirnya mulai mengalami perkebangan yang cukup pesat pesat pada era 80-an yang juga kini kembali tren. Topi jenis ini diperkenalkan oleh penyanyi pop terkenal, yaitu Lady Gaga.
Selain untuk kepentingan fashion, topi pun juga biasanya digunakan sebagai souvenir suatu acara resemi. Biasanya pengada acara akan memesannya melalui perusahaan atau konveksi topi untuk kepentingan acara tertentu.